Lomba Kesenian tari antar pelajar SD,SMP se kabupaten Ponorogo diselenggarakan SMK PGRI 2 Ponorogo dalam agenda GElR SENI (Tari Ganong, Tari Kreasi, & Tari Kreasi Tradisi Grup) 2018.
Sekolah dengan slogan terbukti lebih maju ini rupanya ingin membuktikan kepada masyarakat luas bahwa sekolahnya tidak hanya konsisten pada perkembangan kemajuan siswa di bidang teknologi dan keagamaan tetapi juga berusaha mengoptimalkan pelestarian budaya khususnya seni tari tradisi Ponorogo.
Hal ini dibuktikan SMK yang dipimpim Syamhudi Bpk Arifin, SE, MM ini dengan menyelenggarakan gelar seni tari ganong, tari kreasi dan tari kreasi tradisi (grup).
Kegiatan yang diadakan pada hari Minggu, (17/3/2018) ini diikuti oleh 27 peserta tingkat SD dan SMP sederajat.
Dipilihnya lomba tari ganong ini bukan tanpa alasan. Karena tari ganong adalah khas kabupaten Ponorogo.
“Maka harus terus dijaga dan dilestarikan agar tetap menjadi ciri khas Ponorogo,” terang ketua panitia.
Sedangkan tari kreasi tradisi turut dilombakan karena merupakan tari turun temurun peninggalan nenek moyang. “Tari kreasi harus tetap dilestarikan dan dijaga,” tegasnya.
Bpk Syamhudi Arifin, SE, MM Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo menjelaskan digelarnya gelar seni ini sebagai upaya membentengi generasi muda dari pengaruh era teknologi.
Sebab, saat ini kesulitan dalam membendung era teknologi yang menjadi virus mewabahi anak didik.
“Tekhnologi di era globalisasi memang tidak bisa dihindari. Namun kami ingin membendung dan membentengi pelajar agar menjadi generasi pengembang budaya asli Ponorogo,” tegasnya.
Selain itu, saat ini anak muda terlena saat bermain gadget atau handphone android dengan segala fasilitasnya. “Orang tua kerepotan bagaimana menasehatinya. Makanya kami ucapkan terima kasih kepada pendamping yang telah meluangkan waktu mendidik generasi yang cinta budaya Ponorogo,” ujarnya.
Dengan latar belakang itulah SMK PGRI 2 Ponorogo menggelar lomba seni ini sebagai wadah untuk mengekpresikan dan mengaktualisasikan diri khususnya budaya asli Ponorogo.
Bahkan sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian seni Reyog itu Bpk Arif siap menjadikan gelar seni ini menjadi agenda tahunan.
Sementara Bapak Edy Priyono selaku waka kesiswaan SMK PGRi 2 Ponorogo memastikan bahwa perhelatan setiap even lomba yang diadakan sekolahnya berlangsung fair dan murni hasilnya. Ini bisa dilihat dari keterlibatan dewan juri yang murni dari orang luar dan merupakan mereka yang professional. “ para pemenang berhak mendapatkan dana pembinaan piala dan juga beasiswa. Sehingga antusiasme masyarakat khususnya siswa luar biasa” ungkanya. Red@FqhStrd.