Subscribe Now

* You will receive the latest news and updates on your favorite celebrities!

Trending News

Blog Post

Langkah antisipasi Covid-19, Siswa UNBK SMK PGRI 2 Ponorogo Wajib Cuci Tangan Pakai Sabun & Wudhu
Uncategorized

Langkah antisipasi Covid-19, Siswa UNBK SMK PGRI 2 Ponorogo Wajib Cuci Tangan Pakai Sabun & Wudhu 

SMK PGRI 2 Ponorogo punya perhatian serius dalam mengantisipasi merebaknya virus Covid 19 atau yang lebih dikenal dengan Corona.
SMK yang dipimpin bapak Syamhudi Arifin SE MM ini menerapkan standar operational prosedur (SOP) bagi siswa yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Upaya di bidang kesehatan dan religius diambil pihak sekolah untuk mencegah adanya virus yang mematikan tersebut.
Terbukti, siswa yang masuk lingkungan sekolah diarahkan langsung menuju area masjid Al Firdaus.

Di situ siswa wajib mencuci tangan memakai sabun. Mereka juga diperintahkan untuk berwudhu layaknya ketika mau beribadah.
Setelah itu, ketika memasuki ruang ujian, siswa dianjurkan untuk mengurangi kontak dengan sesama teman. Pelajar juga
diperbolehkan memakai masker dan hand sanitizer.

Bapak Syamhudi Arifin SE MM Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo menegaskan SMK PGRI 2 Ponorogo memang tetap menjalankan UNBK di tengah merebaknya virus Corona.
“Namun sebagai bentuk antisipasi SMK PGRI 2 Ponorogo membuat SOP yang harus dijalankan. Salah satunya begitu datang di sekolah siswa harus menuju area masjid untuk cuci tangan pakai sabun dan mengambil air wudhu,” sebutnya.
Apa yang dilakukan SMK PGRI 2 Ponorogo ini kata Arief sudah sesuai standar WHO. “Sesuai SOP yang dikeluarkan WHO, bahwa setiap saat harus cuci tangan. Karena dengan cuci tangan pakai sabun virus bisa dihilangkan,” sebutnya.

Pihaknya juga meminta siswa untuk mengurangi kontak fisik dengan sesama teman. Hal itu diwujudkan dengan tidak bersalaman untuk sementara waktu. “Bukan paranoid tapi lebih kepada upaya prefentif atau pencegahan,” tandasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 680 siswa mengikuti ujian nasional berbasis CBT di SMK PGRI 2 Ponorogo. Rinciannya, 640
siswa dari siswa Sterida dan 40 siswa dari SMK TI.

Adapun kewajiban berwudhu, kata pak Arief, sebagai upaya dari sisi keagamaan yang menganjurkan untuk selalu mensucikan diri.
“Dengan menjaga wudhu tentu seseorang dalam keadaan bersuci. Sehingga bisa senantiasa berdoa supaya wabah segera berakhir di negeri tercinta,” tandasnya.

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *