SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi SMK pertama di Kota Reyog yang paling siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat dan modern.
Terbukti, hari ini Selasa (18/8/2020) SMK ini mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.
Protokol kesehatan yang ketat diberlakukan sekolah sesuai dengan hasil koordinasi dengan gugus tugas Covid-19.
Ketika masuk, siswa wajib melewati serangkaian pemeriksaan dan melewati standar operational procedur (SOP) Covid-19.
Mulai wajib cuci tangan pakai sabun, telapak kaki sepatu melewati air mengalir, dikeringkan, cek suhu tubuh, dan ditambah melewati screening room.
SMK PGRI 2 Ponorogo menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan ini secara lengkap dan modern sejak awal musim pandemi.
Tempat cuci tangan dibuat sedemikian rupa dengan tetap jaga jarak. Bahkan, SMK PGRI 2 Ponorogo menyediakan alat cek suhu tubuh otomatis yang cukup canggih.
Dengan adanya cek suhu ini dapat mengetahui berapa suhu tubuh dari siswa tersebut, dan jika suhu tubuh melebih 37,30 siswa disuruh pulang untuk belajar di rumah.
Selain itu, siswa yang mengikuti tatap muka hanya 25 persen dari jumlah siswa sesuai zona oranye. Kelas praktek dibagi dua dengan menerapkan social distancing satu meter dan wajib makai masker.
Pelaksanaan protokol Covid-19 yang ketat dan terkonsep rapi ini mendapat apresiasi Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo.
“Ini sangat luar biasa, pengaturan protokol Covid-19 disiapkan dengan baik sehingga tidak membuat siswa berjubel dalam kegiatan,” ungkap Nurhadi Hanuri Kacandindik Wilayah Ponorogo.
Menurutnya, apa yang dilakukan SMK PGRI 2 Ponorogo yang menjunjung kehati-hatian ini patut diapresiasi.
“Dari awal dibuat rute perjalanan itu sangat luar biasa. Ini penting karena unsur kehati-hatian harus dijaga betul. Sebab, kebebasan di sekolah ini akan bisa berdampak krusial kalau tidak diatur sedemikian rupa. Makanya disimulasikan dengan baik oleh SMK PGRI 2 Ponorogo,” sebutnya.
Apalagi, tidak semua sekolah mampu menerapkan dan menyiapkan
pembelajaran di era New Normal secara tatap muka.
Menurut Nurhadi, SMK PGRI 2 Ponorogo adalah satu-satunya SMK swasta di Kota Reyog yang pertama menerapkannya.
Bagi sekolah yang belum siap tidak dipaksa membuka pembelajaran tatap muka. “Tidak semua sekolah. Mereka yang sudah dievaluasi tim gugus tugas Covid-19 dan diperkenankan. Selama belum siap tidak dipaksa,” pungkasnya.